Perusahaan tetap dapat bersaing
dipasaran jika dalam mengeluarkan produk disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, kemudian mengkomunikasikan keunggulan produk kepada
konsumen. Seorang konsumen dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karena kualitas dari produk
dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Mengacu dari kenyataan tersebut
peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian Kerupuk Rambak “DWIJOYO” di Desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal”.
Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab.
Kendal ? (2) Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
“DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? (3) Adakah pengaruh
antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ?
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh konsumen kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec.
Pegandon Kab. Kendal selama penelitian yang berjumlah 3420 orang. Sampel yang
diambil adalah sebagian dari populasi, yaitu konsumen kerupuk rambak “DWIJOYO”
di Desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal yang berprofesi sebagai pedagang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random
Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak sederhana melalui daftar
bilangan random, sehingga setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi anggota sampel yang akan diteliti. Variabel yang ada
dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kualitas produk dan promosi,
sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian.
Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data yaitu metode kuesioner (angket) dan metode dokumentasi. Untuk
metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara kualitas produk (X1) dan
promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan menggunakan program SPSS
dapat diperoleh Fhitung sebesar 12.449 > Ftabel 3.09 dengan taraf
signifikansi 5%, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima, yaitu ada
pengaruh positif antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab.
Kendal.
Kesimpulan hasil penelitian
adalah ada pengaruh positif antara kualitas produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon
Kab. Kendal. Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat
dilihat dari koefisien determinasinya yaitu sebesar 0.316. Hal ini berarti
bahwa secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 31.6%. Sedangkan koefisien determinasi untuk variabel promosi
sebesar 0.128. Hal ini berarti bahwa secara parsial faktor promosi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8%. Berdasarkan hasil tersebut peneliti
memberikan saran yaitu produsen harus dapat mempertahankan kualitas produk agar
produk yang dihasilkan tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Selain itu
perusahaan harus lebih meningkatkan program promosi agar kegiatan promosi yang
dilakukan lebih efektif, karena promosi berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan
kesukaan konsumen dalam memilih produk, serta untuk memotivasi konsumen dalam
mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan.
PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan hal yang
sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan
masyarakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan persaingan semakin
ketat dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang.
Secara umum pemasaran dapat
dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak dapat
bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan
barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan
bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler & Armstrong, (2001:354)
kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan
pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh
dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil
dari perusahaan yang lain.
Suatu perusahaan dalam
mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga
menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil
keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Hal inilah yang
menjadikan peran promosi penting untuk perusahaan.
Dengan promosi perusahaan
dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari
produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk
mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk
tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak
tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada
produk tersebut.
Perusahaan menggunakan promosi
untuk memicu transaksi, sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu
serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu
promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut
diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang
sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga akan terjadi pembelian
ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan akan meningkat.
Promosi merupakan faktor penting
dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia
menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti
barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan
melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah
perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan
pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan (Endar Sugiyono,2004:17).
Namun dalam kenyataannya tidak
sedikit perusahaan yang tidak melakukan promosi karena keterbatasan modal,
contohnya home industri yang ada di desa Penanggulan yang memproduksi makanan
ringan berupa kerupuk rambak. Didesa ini ada delapan pengusaha yang bergerak
dalam bidang yang sama dan sudah punya daftar merek, salah satu diantaranya
yaitu merek “DWIJOYO”.
Berdasarkan pemantauan yang
dilakukan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh
konsumen dalam membeli kerupuk rambak “DWIJOYO”, diantaranya yaitu, konsumen
melihat apakah merek produk tersebut legal, kualitas yang terlihat dari awetnya
kerenyahan kerupuk, kemasan yang bagus, dan rasa yang enak. Dari pemantauan
dapat diketahui penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO”, sebagai berikut :
Dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak selalu mengalami
peningkatan setiap bulan. Dalam memasarkan produknya produsen kerupuk rambak
hanya membuat selebaran tentang kerupuk rambak yang didalamnya terdapat sejarah
singkat, bahan dan alat, juga proses pembuatan kerupuk rambak tersebut. Untuk
memasarkan produknya biasanya produsen mengikuti pameran perdagangan untuk
mempromosikan produknya. Produsen kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak menggunakan
strategi bauran promosi.
Dengan promosi yang baik
diharapkan akan terjadi komunikasi antara produsen dengan konsumen. Kemudian
dengan adanya komunikasi tersebut diharapkan dapat memperoleh konsumen baru dan
mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen juga harus dapat memberikan
kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami kebutuhan konsumen.
Pelayanan yang dapat memuaskan
konsumen akan berdampak terjadinya pembelian berulang-ulang yang berarti akan
terjadi peningkatan penjualan (sale). Dengan pelayanan yang baik dapat
menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen serta membantu menjaga jarak dengan
pesaing (Kotler, 1999:297). Jika perusahaan tidak dapat memenuhi maka akan
menimbulkan ketidakpuasan. Biasanya pelanggan menilai kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap suatu produk dengan cara membandingkan kinerja atau
hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Berdasarkan uraian tersebut maka
penelitian ini berjudul "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK "DWIJOYO" DI DESA PENANGGULAN KEC.
PEGANDON KAB. KENDAL".
Perumusan Masalah
1. Adakah pengaruh kualitas
produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
2. Adakah pengaruh promosi
terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
3. Adakah pengaruh antara
kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab.
Kendal?
LANDASAN TEORI
Produk
Produk ( product ) menurut Kotler
& Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menurut Kotler & Armstrong
(2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik
atribut produk) adalah:
a. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama,
istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok
penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan
masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan
waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik
dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong,
2001:360). Dalam penelitian ini keputusan nama merek menggunakan nama keluarga
karena usaha industri ini masih tergolong dalam industri rumah tangga dan merupakan
usaha yang turun temurun
b. Pengemasan (packing)
Pengemasan (packing) adalah
kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan
melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.
Dalam
penelitian ini pengemasan terdiri dari tiga ukuran, yaitu:
1) ukuran kardus besar 1/2 kg
(500 gram)
2) ukuran kardus kecil 1/4 kg
(250 gram)
3) ukuran besar kemasan plastik
(Barang Sortir/BS)
c. Kualitas Produk (Product
Quality)
Kualitas Produk (Product Quality)
adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan
keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program
”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk,
tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. Dalam
penelitian ini yang menjadi kualitas produk yaitu daya tahan kerenyahan kerupuk
selama satu bulan dan rasa yang khas dari kerupuk rambak
Promosi
Menurut Martin L. Bell dalam Basu
Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang
ditujukan untuk mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam
bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Kotler &
Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima,
yaitu:
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus
dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam
bentuk gagasan, barang atau jasa.
b. Penjualan Personal (personal
selling)
Presentasi pribadi oleh para
wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales
promotion)
Insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d. Hubungan masyarakat (public
relation)
Membangun hubungan baik dengan
publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra
perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa
yang dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct
marketing)
Komunikasi langsung dengan
pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian, menurut
Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.
Tahap-tahap proses keputusan
pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model di bawah ini (Philip Kotler dan
AB. Susanto, 1999; 251):
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir menggambarkan
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh produk
dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak. Suatu keputusan
pembelian dapat terjadi karena adanya produk yang unggul dan adanya promosi
yang baik. Keunggulan produk dalam hal ini dapat diwujudkan dalam merek yang
sudah dikenal, pengemasan yang baik, kualitas dan rasa dari produk. Selain
keunggulan produk juga didukung dengan promosi yang baik yaitu melalui
periklanan (advertising), penjualan perseorangan (personal selling), promosi
penjualan (sales promosion), hubungan masyarakat (public relation), dan
pemasaran langsung (direct marketing).
Dengan adanya keunggulan produk
dan promosi yang baik, maka diharapkan konsumen akan melakukan keputusan
pembelian dan juga melakukan pembelian ulang. Dari uraian diatas, jelas bahwa
kualitas produk dan promosi akan mempengaruhi keputusan pembelian. Hubungan itu
dapat dilihat dalam bagan berikut:
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan landasan teori
diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha : β ≠ 0
1. Diduga ada pengaruh kualitas
produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
2. Diduga ada pengaruh promosi
terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa
Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
3. Diduga ada pengaruh antara
kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab.
Kendal.
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,
2002: 96). Dalam penelitian ini terdapat 2 ( dua ) variabel bebas ( X ) dan
satu variabel terikat ( Y ).
Variabel Bebas / Independent
Variabel ( X )
Yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas
dalam penelitian ini adalah:
1. Produk ( X1 )
Yaitu hasil akhir dari proses
produksi yang berupa barang atau jasa yang dapat ditawarkan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan indikatornya meliputi merek,
pengemasan, kualitas dan rasa dari produk.
2. Promosi ( X2 )
Yaitu arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran dengan indikatornya
yaitu periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung.
Variabel Terikat / Dependent
Variabel ( Y )
Variabel terikat adalah gejala
atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel
terikat dari penelitian ini adalah keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO".
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu
metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu
instrumen dan kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linier berganda.
Analisis linier berganda
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
yaitu antara produk ( X1 ) dan promosi (X2) terhadap keputusan pembelian ( Y ).
Selain itu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas
dan variabel terikat
Persamaan regresi linier berganda
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + ei
Keterangan:
Y = variabel keputusan
pembelian
a = bilangan konstanta
b1 = koefisien regresi produk
b2 = koefisien regresi promosi
X1 = produk
X2 = promosi
ei = variabel lain yang tidak diteliti
( Algifari, 2000: 62 )
Untuk membuktikan kebenaran
hipotesis harus melewati beberapa uji kebenaran antara lain adalah sebagai
berikut:
Uji Simultan
Uji F, yaitu suatu uji untuk
mengetahui pengaruh antara variabel-variabel bebas secara bersama-sama (
simultan ) terhadap variabel terikat. Apabila hasil perhitungan F hitung
< F tabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel dari
model regresi tidak mampu menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya jika F
hitung > F tabel maka Ho ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel bebas dari model regresi linier berganda mampu menjelaskan variabel
terikat.
Koefisian Determinasi, yaitu
untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Uji Parsial
Uji t, yaitu uji untuk
mempengaruhi pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat.
Apabila t hitung > t
tabel, maka Ho ditolak, dengan demikian variabel bebas dapat menjelaskan
variabel terikat yang ada dalam model. Sebaliknya apabila t hitung < T
tabel, maka Ho diterima, dengan demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan
variabel terikat atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel
yang diuji (Algifari, 2000: 32).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik
Analisis Regresi Linier
Berganda
Berdasarkan perhitungan regresi
linier berganda dengan menggunakan alat komputer program SPSS sebagaimana
terdapat dalam lampiran diperoleh persamaan garis linier berganda sebagai
berikut :
Y = 14.078 + 0.324 X1 + 0.124 X2
+ ei
Dalam persamaan regresi tersebut
diketahui bahwa konstantanya adalah 14.078. Hal ini berarti bahwa apabila tidak
ada kualitas produk (X1) dan promosi ( X2 ) dan faktor-faktor lain maka didapat
skor untuk keputusan pembelian itu sendiri sebesar 14.078.
Koefisien regresi X1 ( 0.324 )
berarti jika kulaitas produk skornya naik satu point maka variabel keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” ( Y ) akan naik 0.324 point dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan. Jadi semakin berkualitasnya produk kerupuk
rambak “DWIJOYO” maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk
kerupuk rambak "DWIJOYO".
Koefisien regresi X2 ( 0.124 )
berarti jika promosi skornya naik satu point maka variabel keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" ( Y ) akan naik 0.124 point dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan. Jadi semakin gencarnya promosi yang dilakukan
maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak
"DWIJOYO".
Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel
terikat, yaitu dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel pada tingkat
kepercayaan 5%. Apabila F hitung > F tabel maka semua variabel bebas
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Untuk mengetahui apakah pengaruh
secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan atau
tidak digunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS
diperoleh F hitung sebesar 12.449 sedangkan F tabel dengan tingkat signifikansi
5% diketahui F tabel sebesar 3.09, dengan membandingkan F hitung dengan F tabel
diketahui bahwa F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya variabel kualitas produk dan promosi berpengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
ada pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ) antara kualitas produk dan
promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa
Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima.
Untuk melihat hubungan antara
variabel kualitas produk dan variabel promosi terhadap keputusan pembelian
dapat dilihat dari nilai koefisien keseluruhan / multiple ( R ) yakni sebesar
0.452. Selanjutnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi ( R2 ) secara
keseluruhan diperoleh hasil sebesar 0.204. Ini berarti presentase pengaruh
kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar
20.4 % sedangkan sisanya sebesar 70.6 % dipengaruhi oleh variabel lain selain
kualitas produk dan promosi yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal rendah.
Uji Parsial
Uji ini untuk mengetahui
kemaknaan variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan perbandingan probabilitas dengan taraf signifikansi 5 % (
0.05 ). Apabila dari perhitungan diperoleh probabilitas < 0.05 maka
dapat dikatakan bahwa varibel kualitas produk dan promosi dapat menerangkan
variabel keputusan pembelian secara terpisah. Sebaliknya apabila dari perhitungan
diperoleh probabilitas > 0.05 maka dapat dikatakan varibel kualitas
produk dan promosi tidak dapat menerangkan variabel keputusan pembelian secara
terpisah.
Berdasarkan perhitungan komputer
dengan program SPPS diketahui koefisien regresi secara parsial untuk variabel
kualitas produk 0.324 dan bertanda positif. Ini berarti bahwa semakin
berkualitasnya produk kerupuk rambak "DWIJOYO" maka semakin tinggi
keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO".
Selain itu diperoleh probabilitas untuk variabel kualitas produk sebesar 0.001
dibandingkan dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.001 < 0.05.
Artinya secara parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian. Selain itu diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel
kualitas produk sebesar 3.280 adalah > dari pada nilai ttabel sebesar
1.98. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan
signifikansi ( nyata ) dari kualitas produk terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon
Kabupaten Kendal diterima.
Sedangkan besarnya koefisien
regresi secara parsial untuk variabel promosi sebesar 0.124 dan bertanda
positif. Hal ini berarti semakin gencarnya promosi yang dilakukan maka semakin
tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak
"DWIJOYO". Selain itu diperoleh probabilitas untuk variabel promosi
sebesar 0.009 dibandingkan dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.009
< 0.05. Artinya secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Sedangkan untuk nilai thitung dari variabel
promosi sebesar 2.266 adalah > dari nilai ttabel sebesar 1.98. Dengan
demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan (
nyata ) dari promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal
diterima.
Selain itu perlu juga dicari
besarnya hubungan secara parsial antara kualitas produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan
Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, dimana diketahui koefisien korelasi ( r )
untuk variabel kualitas produk sebesar 0.324 dan untuk variabel promosi sebesar
0.124 Maka besarnya koefisien determinasi secara parsialnya ( r2 )
masing-masing untuk variabel kualitas produk sebesar 0.316 ( 31.6 % ) dan untuk
variabel promosi sebesar 0.128 ( 12.8 % ). Hal ini berarti bahwa secara parsial
faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 31.6 %.
Sedangkan faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 12.8
%.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari penelitian tersebut dapat
diketahui bahwa hipotesis yang diangkat atas dasar teori-teori yang digunakan
disebutkan bahwa faktor kualitas produk dan promosi mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan ( nyata ) terhadap faktor keputusan pembelian, dalam
penelitian ini yaitu keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di
Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
Jadi jika kualitas produk
terjamin dan melakukan promosi yang baik maka konsumen akan tertarik untuk
membeli sehingga tingkat penjualan meningkat maka keputusan pembelian kerupuk
rambak “DWIJOYO” tinggi. Namun sebaliknya jika kualitas produk tidak terjamin
dan tidak melakukan kegiatan promosi yang baik maka tingkat keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" akan cenderung rendah atau kurang. Hal itu
terjadi karena kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk memutuskan pembelian.
Kualitas produk juga dapat
dijadikan sebagai dorongan seorang konsumen untuk melakukan tindakan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO". Sebelum mengambil keputusan untuk membeli,
konsumen akan melihat apakah produk tersebut berkualitas, pelayanan yang
diberikan dapat memuaskan konsumen, produk kerupuk yang rasanya enak, gurih,
kerenyahan yang tahan lama, pengemasan yang baik dan merek yang sudah terkenal.
Perusahaan yang dapat mempertahankan kualitas produk akan dapat bersaing
dipasaran, mempunyai pelanggan yang loyal dan dapat meningkatkan volume
penjualan produk.
Dalam penelitian Endar Sugiyono
menyatakan bahwa, kualitas produk yang tinggi semata-mata belum dapat menjamin
kelancaran penjualan dan meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu harus
didasari bahwa promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan
penjualan suatu perusahaan. Karena dengan promosi orang akan tahu tentang
keunggulan produk yang ditawarkan ( Endar Sugiyono, 2004 : 27 ).
Promosi merupakan suatu alat yang
digunakan dalam menjalankan program pemasaran. Promosi adalah kegiatan untuk
memperkenalkan kebaikan, manfaat tambahan, harga yang murah dan sebagainya
kepada konsumen dan calon konsumen ( Swasta dan Irawan, 1990 : 394 ).
Tujuan promosi adalah memberikan
informasi yang memperkuat kesadaran dan pengetahuan tentang produk atau jasa
yang dipasarkan, untuk mendorong terjadinya peningkatan permintaan akan suatu
produk dari konsumen, menambah keuntungan bagi perusahaan karena produkya
disukai konsumen sehinga volume pejualan meningkat, perusahaan dapat melakukan
deferiensiasi produk karena keuntungan meningkat, dapat menstabilkan volume
penjualan. Selain itu, promosi juga berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan
kesukaan konsumen dalam memilih produk suatu perusahaan, serta untuk memotivasi
konsumen untuk mengambil tindakan positif yaitu melakukan keputusan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan.
Dari hasil penelitian yang
dilakukan didapat bahwa variabel kualitas produk dan variabel promosi mempunyai
pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Hal ini bisa diketahui dari uji
yang dilakukan baik secara simultan maupun secara parsial dari tiap variabel
yang mempengaruhi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian atau kecocokan dengan teori bahwa keputusan pembelian dapat
dipengaruhi oleh faktor kualitas produk dan faktor promosi, walaupun hasil dari
penelitian menunjukkan besarnya atau sumbangsih faktor kualitas produk dan
faktor promosi termasuk dalam tingkatan yang rendah.
Secara parsial variabel kualitas
produk mempunyai pengaruh yang signifikan ( nyata ) sebesar 0.001 sehingga bila
terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan
pembelian. Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian melalui variabel
kualitas produk dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan kualitas produk,
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari
produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau merek
produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal diatas merupakan beberapa alternatif
yang bisa ditempuh.
Variabel promosi secara parsial
juga mempunyai pengaruh yang sinifikan ( nyata ) sebesar 0.009 sehingga bila
terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan
pembelian. Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian melalui variabel
promosi dapat dilakukan dengan cara lebih meningkatkan kegiatan promosi yang
saat ini dilakukan maupun dengan melaksanakan terobosan-terobosan baru
kaitannya dengan maksud agar calon konsumen lebih mengenal produk tersebut dan
akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelanggan tetap. Selain itu untuk
menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka perusahaan harus tetap mempertahankan
kualitas produk agar produk yang dihasilkan tersebut tetap menjadi pilihan bagi
konsumen. Usaha mempertahankan kualitas tersebut dapat dilakukan dengan tetap
mempergunakan bahan baku yang berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi
yang lebih baik dan bersih.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan data dari uraian yang
telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan
antara produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO”
di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
2. Besarnya pengaruh yang
diberikan produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
“DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar
20.4%.
3. Dari hasil ini membuktikan
bahwa faktor produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten
Kendal. Namun tidak hanya produk dan promosi saja yang dijadikan sebagai
pertimbangan konsumen dalam membeli barang tetapi juga ditentukan oleh faktor
lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Konsumen
Sebelum memilih produk kerupuk
rambak yang akan dibeli hendaknya konsumen lebih teliti dalam hal kualitas
karena kualitas merupakan jaminan bahwa produk itu baik dan layak untuk
dikonsumsi.
2. Bagi Produsen
o Untuk tetap mempertahankan
kualitas produk, sebaiknya produsen memberikan pelayanan yang dapat memuaskan
konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan
tidak mengganti nama atau merek produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal
diatas merupakan beberapa alternatif yang bisa ditempuh.
o Produsen diharapkan lebih
meningkatkan kegiatan-kegiatjan dalam berpromosi yang pada saat ini dilakukan
maupun dengan melakukan terobosan-terobosan baru. Kaitannya dengan semakin
mengenalkan produk kepada kosumen dengan maksud agar konsumen lebih mengenal
produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelangan tetap.
Selain itu untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka produsen harus tetap
mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tersebut tetap menjadi
pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan kualitas tersebut dapat dilakukan
dengan tetap mempergunakan bahan baku yang berkualitas dan peningkatan
alat-alat produksi yang lebih baik dan bersih
No comments:
Post a Comment